Kamis, 23 Juni 2011

NFO BUAT BUPATI KARO TAK ADA TONG SAMPAH DI KAWASAN PAJAK BUAH BERASTAGI


INFO BUAT BUPATI KARO
TAK ADA TONG SAMPAH DI KAWASAN PAJAK BUAH BERASTAGI

BERASTAGI

Musim liburan bulan Juni ini membuat Berastagi setiap harinya ramai dikunjungi oleh anak sekolah yang sedang libur panjang. Salah satu kawasan yang menjadi tujuan utama wisatawan baik domestic ataupun luar negeri adalah Pajak Buah Berastagi dan Taman Mejuah-juah. Pantauan wartawan Kamis (23/6) jumlah kunjungan sangat ramai layaknya pada hari Minggu.
Tetapi sangat disayangkan fasilitas penunjang untuk para wisatawan masih snagat minim sekali dan memerlukan penanganan dari Pemkab Karo. Salah satunya adalah tong sampah sebagai tempat penampungan sampah sementara tidak ada ditemukan di kedua kawasan tersebut.
Akibatnya beberapa pedagang kios buah terpaksa menggunakan keranjang dari anyaman bambu bekas tempat buah dari petani sebagai tempat tong sampah sementara. Hal ini menunjukkan tidak ada komitmen dari Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Karo, begitu juga dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Karo untuk menjadikan kawasan wisata ini semakin baik. Padahal sebulan yang lalu Bupati Karo telah memberi instruksi kepada seluruh SKPD dan PNS dalam enam bulan ini menunjukkan kinerja dalam mendukung pemerintahannya.
Kiranya Bapak Bupati Karo DR (HC) Kena UKur Surbakti dapat segera menginstruksikan dinas terkait tersebut melakukan langkah-langkah nyata agar keindahan dan kebersihan tetap terjaga dan tidak mencoreng wajah Berastagi. Langkah tegas seperti yang dilakukan Bapak Bupati harus dilaksnakan kembali.

KAL
KETERANGAN FOTO :

Keranjang dari anyaman bambu dijadikan tong samapah di Pajak Buah Berastagi, karena tidak ada tempat sampah.
FOTO : KALVIN GINTING

Minggu, 19 Juni 2011

PEMBANGUNAN GEDUNG FK USU ABAIKAN KESELAMATAN KERJA


PEMBANGUNAN GEDUNG FK USU ABAIKAN KESELAMATAN KERJA

MEDAN,
Pembangunan gedung baru Fakultas Kedokteran USU Medan di Jalan Dokter Mansyur Medan mengabaikan keselamatan kerja . Hal berdasarkan pantauan wartawan, Sabtu(18/6) sore terlihat pekerja yang sedang memasang baja dengan las demikian juga balok-balok beton tidak menggunakan alat pelindung diri.
Hal ini tentu sangat disayangkan karena yang menjadi konsultan perencana adalah PT. Mitra Plant Konsultan. Dan pelaksana pembangunan proyek adalah PT Budigraha Perkasa Utama dengan konsultan managemen PT Kanta Karya. Tentunya dengan proyek pembangunan yang begitu besar sangat-sangat disayangkan dalam tindakan yang dilakukan apalagi proyek tersebut berada dalam kampus yang selama ini menjadi acuan dalam pembangunan dengan berkumpulnya para ahli yang mengajar mahasiswa tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Hal ini sangat bertentangan dengan Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, antara lain mengatur tentang perlindungan tenaga kerja yaitu bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,kesehatan,kesusilaan,pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan nilai agama.
Berdasarkan pantauan wartawan di lapangan terlihat para pekerja tidak ada yang menggunakan helm, sarung tangan dan tali pengaman pada pengerjaan di area yang tinggi. Ini tentunya sangat berbahaya dan terlihat pelaksana pembangunan proyek tidak bekerja dan telah melanggar peraturan dan undang-undang yang berlaku. Padahal kampus tersebut selama ini selalu menjadi acuan normative dalam pelaksanaan proyek, nyatanya malahan membuat hal yang merendahkan nilai dari proses pendidikan itu sendiri.
Kiranya ini juga dapat menjadi masukan kepada pemerintah agar dapat mengeur atau bila memungkinkan meninjau kembali pelaksanaan yang sedang dilaksanakan. Bila tidak maka masyarakat tidak akan percaya alagi kepada USU ataupun Kementerian Pendidkan karena apa yang terjadi di lapangan sangat menyimpang.

KAL
Keterangan foto :
Terlihat pekerja yang sedang memasang baja dengan las gedung FK USU tidak menggunakan alat pelindung diri, Sabtu(18/6) sore
FOTO : KALVIN GINTING

Kamis, 16 Juni 2011

JIWASRAYA berikan CLAIM ASURANSI

AHLIWARIS Alm. ASLI PINEM, SH, MH MENERIMA CLAIM ASURANSI MENINGGAL DUNIA DARI JIWASRAYA AREA KABANJAHE

KABANJAHE,

Ahliwaris Alm. Asli Pinem, SH, MH, Revina Erica A. Pinem, SE yang merupakan penduduk Jl. Kampus UKA Kabanjahe menerima Claim Meninggal dunia yang diserahkan langsung oleh Kepala area manajer Asuransi Jiwasraya Kita Ginting didampingi Ermanto Karo-karo yang merupakan penagih atau agen yang selama ini menangani Asuransi Almarhum di kantor Jiwasraya Area Kabanjahe Jl. Jamin Ginting sekaligus menyampaikan rasa bela sungkawa atas meninggalnya Bapak Asli Pinem, SH, MH Selasa, (14/6).

Revina yang merupakan ahliwaris almarhun merasa terharu dan bangga dengan cara kerja pegawai asuransi ini yang telah menyelesaikan segala urusan berkaitan dengan pencairan claim ini. Kami benar-benar dimanjakan dengan pelayanan, dimana kami hanya menandatangani beberapa berkas administrasi yang telah disiapkan bahkan mereka melakukan pelayanan jemput bola, selanjutnya pihak asuransi Ermanto Karo-Karo senantiasa mengabari bahkan sangat membantu kami selama proses berjalan sampai pencairan ini dilakukan. Kami sebenarnya sudah tidak percaya dengan asuransi karena pada saat kami mengurus asuransi bapak di Asuransansi “PR” yang begitu merepotkan dengan berbagai urusan namun sampai saat ini realisasinya tidak kunjung ada, bahkan agen yang dulu begitu semangat bahkan cenderung memaksa bapak saya ikut asuransi tadi sepertinya tidak mau peduli dengan nasib kami, sedihnya pada saat ayah saya meninggal mereka membuat papan bunga yang besar, tandas Vina dengan nada kesal. Namun disaat kami sudah tidak mempercayai asuransi, pihak Jiwasraya mengigatkan kami bahwa Bapak punya asuransi di Jiwasraya dan mengantarkan beberapa berkas untuk kami tandatangani dan sampai pencairan kami tidak direpotkan sedikitpun, kami merasa terlayani secara prefesional, tambahnya.

Disela-sela pencairan Claim Asuransi ini Kita Ginting, mengucapkan bayak terima kasih kepada keluarga Alm. Asli Pinem yang telah mempecayakan Jiwasraya sebagai agen asurannsinya. Memberikan pelayanan yang terbaik merupakan tanggung jawab yang senantiasa kita kedepankan kepada nasabah, mengingat orang-orang yang mengajukan claim, kususnya meninggal adalah orang yang sedang berduka jadi tidaklah baik kalau mereka tidak kita layani dengan baik bahkan cenderung merepotin. Mendengar keluhan Revina, Kita Ginting menjamin Jiwasraya tidak akan menyulitkan nasabah, agen-agen kami adalah agen profesional bukan dadakan serta telah tersertifikasi, sehingga tidak akan membiarkan nasabah repot, kita masuk asuransi bukan untuk repot katanya.



Keterangan Foto :

Kepala Area Manjer Jiwasraya Kabanjahe, Kita Ginting didampingi Ermanto Koro-karo menyerahkan claim Asuransi kepada Revina Erica A. Pinem, Ahliwaris Alm. Asli Pinem, SH, MH,

FOTO : KALVIN GINTING

Senin, 13 Juni 2011

PERLU PERHATIAN PEMKAB ,RUMAH TRADISIONAL KARO DI LINGGA NYARIS PUNAH


PERLU PERHATIAN PEMKAB ,RUMAH TRADISIONAL KARO DI LINGGA NYARIS PUNAH
CATATAN : KALVIN GINTING


Salah satu dari beberapa rumah tradisonal yang masih berdiri di desa budaya Lingga perlu perhatian serius dari semua pihak mulai dari pemerintah provinsi Sumatera Utara yaitu dinas pariwisata dan budaya, Pemkab Karo,pelaku dunia pariwisata dan pemerhati seni arsitektur tradisional. Rumah tardisional Karo juga telah mendapat perhatian dari organisasi di bawah PBB yaitu UNESCO untuk tetap dilestarikan.
Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dan Wakilnya Terkelin Brahmana SH kiranya dapat memebrikan perhatian terhadap kekayaan budaya ini. Jika tidak maka ini akan punah dan tidak akan dapat dilihat lagi oleh para generasi mendatang.
Pengamatan wartawan Senin (13/6) terhadap salah satu karya yang menakjubkan warisan dari nenek moyang ini sungguh sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak kondisi atap ijuk sudah lapuk dimakan oleh cuaca hujan dan teriknya cahaya matahari. Bahkan bangunan tanduk kerbau sebagai simbol ciri khas dari bangunan Karo secara umum tidak terlihat lagi.
Tidak hanya itu bagian tiang penyangga yang terbuat dari kayu mengalami kondisi yang sama. Hampir keseluruhan mulai rapuh dan seperti kehilangan kekokohannya. Ditambah lagi bagian dinding yang sudah terlepas membuat setiap orang yang melintas merasa miris.
Sebagai salah satu aset yang sangat besar bagi pariwisata di Kabupaten Karo tentunya ada sikap heran melihat sikap dinas terkait yang tidak mempedulikan atau menutup mata atas hal tersebut. Bagaimana tidak di tengah-tengah program pemugaran atas aset rumah tradisional serta bangunan kuno malahan tidak ada sebuah upaya dari dinas pariwisata dan budaya Karo sendiri.
Jika hal yang seperti ini dibiarkan terus menerus mungkin beberapa tahun ke depan rumah tradisional Karo akan menjadi bahan bacaan saja di buku-buku literatur. Sebab bangunannya sudah runtuh semua karena kurangnya kepedulian dari warga dan masyarakatnya sendiri.
Tentunya kita berharap ada kepedulian dari semua pihak atau pembaca tulisan ini sehingga ada langkah nyata dalam memugar dan menyelamatkan karya yang sangat berharga ini. Sebab dalam pembangunannya tidak menggunakan paku sebagaimana pembuatan proverty sekarang. Ditambah dalam pembangunannya memakan waktu yang panjang serta keindahan arsitekturnya diakui para ahli-ahli daari dalam maupun luar negeri.

KAL
Keterangan Foto :
Inilah rumah tradisional Karo yang kondisinya hampir ambruk dan perlu diselamatkan.

Foto : KALVIN GINTING

Kamis, 09 Juni 2011

PETERNAK LOKAL KABUPATEN KARO HARUS DIDUKUNG PEMERINTAH PASCA PENGHENTIAN EKSPOR SAPI OLEH AUSTRALIA


PETERNAK LOKAL KABUPATEN KARO HARUS DIDUKUNG PEMERINTAH PASCA PENGHENTIAN EKSPOR SAPI OLEH AUSTRALIA

SIMPANG EMPAT

Peternak lokal di Kabupaten Karo harus didukung oleh pemerintah dalam mencapai swasembada daging 2014 sebagai program jangka panjang serta mengusahakan suplai daging dapat tercukupi dalam menyambut hari besar maupun kebutuhan per harinya pasca Pemerintah Australia akhirnya membekukan seluruh ekspor sapi hidup ke Indonesia. Hal ini disampaikan Ketua Gapoktan Radu Maju Kecamatan Simpang Empat Dasar Surbakti,SE kepada wartawan, Kamis (9/6).
Lebih lanjut disampaikannya peternak selama ini masih sangat memerlukan transfer ilmu tentang tata cara beternak sapi karena umumnya masih mengandalkan cara tradisional sehingga jangka waktu pemeliharaan sangat panjang sangat berbeda dengan pengelolaan oleh peternak yang sudah maju dengan penggunaan pakan yang baik dapat diperoleh hasil yang maksimal pula. Selain hal tersebut infrastruktur yang bagus masih menjadi kendala karena kekurangan modal dalam membangunnya.

“ Kita berharap Bapak Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti/Terkelin Brahmana dapat menjadikan Kabupaten Karo kembali sebagai sentra produsen daging sapi di Sumatera Utara dengan lebih memperhatikan peternak dan memberikan program yang serius seperti bibit umggul” tamabah Dasar Surbakti.
Dirinya juga mengatakan tindakan pemerintah Australia tersebut dapat menjadi peluang bagi sumber daya local dengan keseriusan dan dukungan dari instansi terkait.

KAL
KETERANGAN FOTO :
Kadis Peternakan drh.Jenggi Surbakti dan Ketua Gapoktan Radu Maju Dasar Surbakti di lokasi peternakan, beberapa waktu yang lalu.
FOTO : KALVIN GINTING

Senin, 06 Juni 2011

JALAN PROPINSI KARO-LANGKAT RUSAK BERAT


JALAN PROPINSI KARO-LANGKAT RUSAK BERAT



TANAH KARO,




Jalan Propinsi yang menghubungkan Kabupaten Karo-Langkat persisnya di Desa Rumah Kabanjahe serta di Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Karo berlobang-lobang dengan kedalaman sekitar 10 cm dan perlu kiranya mendapat perhatian dari instansi terkait terutama Pit.Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjonugroho ST. Bagaimana tidak selama 5 tahun terakhir hampir seluruh badan jalan berlobang dan mengakibatkan arus lalu lintas menjadi terganggu.

Seperti pantauan wartawan Senin (6/6) tampak lobang yang menganga mancapai 5 cm dengan diameter mencapai 1,5 meter. Apalagi bila hujan tiba maka genangan air bercampur lumpur di depan SMP Negeri 2 Simpang Empat seperti kolam sawah. Akibat berlobangnya jalan tersebut para petani yang akan membawa hasil panen dari ladang menuju kota Kabanjahe mengalami gangguan serta rawan akan kecelakaan bila pengendara roda da maupun roda empat tidak berhati-hati..

Seperti yang dituturkan oleh Surbakti (29 tahun) seorang sopir angkutan pedesaan yang sehari-harinya melintasi jalan ini mengatakan bahwa dengan rusaknya jalan ini disamping hasil pertanian yang saya angkut ke kota akan terlambat juga saya harus mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk perawatan mobil.

Salah seorang pelajar dari Kecamatan Namanteran yang belajar di salah satu SMA di Kabanjahe, Andi Sitepu (16 tahun) menuturkan dirinya sering mengalami goncangan ketika menaiki mobil pengangkut umum.. Disamping itu kami juga sering terlambat bang, karena mobil harus berjalan pelan ujarnya lagi.

Pihak Dinas PU Provinsi Sumut sudah kerap melakukan perbaikan dan penambalan. Tetapi mungkin karena aspal yang ditambal sangat sedikit dan lebih banyak kebocoran anggaran maka kondisinya langsung rusak dan yang rugi tentunya warga Kabupaten Karo.

Perhatian Pemprovsu kepada jalan propinsi ini sangat kurang sekali sehingga seringkali terabaikan. Dalam kurun waktu 3 tahun belakangan ini hanya beberapa ruas saja yang dapat dikategorikan baik selebihnya memprihatinkan karena berlobang-lobang dan digenangi air setiap turun hujan. Dan paling parahnya di kedua tempat ini seperti tampak dalam gambar.

Tentunya masyarakat sangat mengharapkan Bapak Gubsu dapat memperbaiki kondisi jalan yang berlobang-lobang ini sesuai dengan misinya “rakyat tidak miskin” . Apalagi jalan ini adalah salah satu akses penghubung ke objek wisata Danau Lau Kawar dan Uruk Tuhan,. serta mempersingkat jalur transportasi ke Langkat sehingga hasil pertanian dari Karo Gunung dapat dipasarkan ke Kota Binjai atau Medan . Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Surbakti dan Wakil Bupati Terkelin Brahmana SH sudah selayaknya mendukung perbaikan jalan ini dan memerintahkan instansi terkait untuk dapat meninjau langsung.

Kepada pihak penegak hukum dan pemerhati pembangunan juga diharapkan dapat mengkritisi hal ini, sebab jika dana perbaikan dipergunakan dengan sebaiknya maka lobang yang telah ditambal tidak akan terbuka lagi.



KAL

Keterangan foto :

Inilah kondisi jalan Provinsi Karo-Langkat yang sangat rusak dan berlobang-lobang di Desa Rumah Kabanjahe.

FOTO : KALVIN GINTING