Senin, 13 Juni 2011
PERLU PERHATIAN PEMKAB ,RUMAH TRADISIONAL KARO DI LINGGA NYARIS PUNAH
PERLU PERHATIAN PEMKAB ,RUMAH TRADISIONAL KARO DI LINGGA NYARIS PUNAH
CATATAN : KALVIN GINTING
Salah satu dari beberapa rumah tradisonal yang masih berdiri di desa budaya Lingga perlu perhatian serius dari semua pihak mulai dari pemerintah provinsi Sumatera Utara yaitu dinas pariwisata dan budaya, Pemkab Karo,pelaku dunia pariwisata dan pemerhati seni arsitektur tradisional. Rumah tardisional Karo juga telah mendapat perhatian dari organisasi di bawah PBB yaitu UNESCO untuk tetap dilestarikan.
Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dan Wakilnya Terkelin Brahmana SH kiranya dapat memebrikan perhatian terhadap kekayaan budaya ini. Jika tidak maka ini akan punah dan tidak akan dapat dilihat lagi oleh para generasi mendatang.
Pengamatan wartawan Senin (13/6) terhadap salah satu karya yang menakjubkan warisan dari nenek moyang ini sungguh sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak kondisi atap ijuk sudah lapuk dimakan oleh cuaca hujan dan teriknya cahaya matahari. Bahkan bangunan tanduk kerbau sebagai simbol ciri khas dari bangunan Karo secara umum tidak terlihat lagi.
Tidak hanya itu bagian tiang penyangga yang terbuat dari kayu mengalami kondisi yang sama. Hampir keseluruhan mulai rapuh dan seperti kehilangan kekokohannya. Ditambah lagi bagian dinding yang sudah terlepas membuat setiap orang yang melintas merasa miris.
Sebagai salah satu aset yang sangat besar bagi pariwisata di Kabupaten Karo tentunya ada sikap heran melihat sikap dinas terkait yang tidak mempedulikan atau menutup mata atas hal tersebut. Bagaimana tidak di tengah-tengah program pemugaran atas aset rumah tradisional serta bangunan kuno malahan tidak ada sebuah upaya dari dinas pariwisata dan budaya Karo sendiri.
Jika hal yang seperti ini dibiarkan terus menerus mungkin beberapa tahun ke depan rumah tradisional Karo akan menjadi bahan bacaan saja di buku-buku literatur. Sebab bangunannya sudah runtuh semua karena kurangnya kepedulian dari warga dan masyarakatnya sendiri.
Tentunya kita berharap ada kepedulian dari semua pihak atau pembaca tulisan ini sehingga ada langkah nyata dalam memugar dan menyelamatkan karya yang sangat berharga ini. Sebab dalam pembangunannya tidak menggunakan paku sebagaimana pembuatan proverty sekarang. Ditambah dalam pembangunannya memakan waktu yang panjang serta keindahan arsitekturnya diakui para ahli-ahli daari dalam maupun luar negeri.
KAL
Keterangan Foto :
Inilah rumah tradisional Karo yang kondisinya hampir ambruk dan perlu diselamatkan.
Foto : KALVIN GINTING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar