Sebanyak 1800 Kios di Pusat Pasar Kabanjahe Terbakar
Kerugian mencapai miliran rupiah
KABANJAHE,BERSAMA
Warga kota Kabanjahe dikejutkan mendengar raungan mobil pemadam kebakaran, Senin (22/12) sekitar 03.00 WIB, rupanya 1088 kios di Pusat Pasar Kabanjahe sudah musnah dimakAn sijago merah.
Kebakaran tersebut diduga ada unsur sabotase karena sumber api secara bersamaan berasal dari beberapa titik api. Dari lokasi kejadian ditemukan barang bukti dua jerigen masing-masing satu berisi sisa-sisa minyak tanah ditemukan di sekitar gerbang jalan Letnan Mumah Purba dan satu lagi desekitar jalan Abdul Kadir berisi bensin.
Dua unit Pemadam Kebakaran milik Pemkab Karo yang diturunkan sekitar pukul 03.00 WIB tak berdaya memadamkan kobaran api. Dari peristiwa kebakaran itu diperkirakan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah dan korban jiwa tidak ada.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah pedagang dilokasi kejadian kebakaran itu mengatakan, terjadinya kebakaran itu sekitar pukul 01.00 Wib, sumber api diduga ada unsur sabotase atau diduga ada unsur kesengajaan.
Hal itu didasarkan atas adanya sejumlah pedagang kain dan tukang jahit yang kebetulan bermalam bekerja lembur untuk menyelesaikan orderan jahitannya sehubungan dibulan ini adalah bulan Natal dan jelang Tahun Baru melihat sejumlah pria bertopeng berjalan memasuki lokasi kios pusat pasar yang terbakar tersebut, dan ada juga tukang jahit melihat seseorang sedang menyulut sesuatu di dalantai dasar lorong kios tukang jahit, dan penjahit tersebut sempat berteriak “ kuadukan kau” katanya berseru.
Mendengar terikannya itu, ibu si penjahit langsug menariknya dan mengatakan “angkati saja barang kita”. Seketika itu juga barang-barang yang ada dikiosnya diselamatkan. Tak lama berselang apipun marak secara bersamaan dengan kios loak yang berada dilantai dua terbuat dari kayu.
Informasi lain, seorang pedagang kain yang kiosnya berada di lantai satu bermarga Purba mengatakan ketika mendapat kabar kebakaran melalui HP bahwa pajak Pusat Pasar terbakar, dia langsung beranjak menuju lokasi kejadian, dia terkejut melihat kobaran api yang marak di lantai dasar dengan lantai dua berkobar secara bersamaan.
karena itu dia juga curiga bahwa kebakaran tersebut diduga ada unsur kesengajaan, karena secara kasat mata api yang berkobar dilantai satu dengan lantai dua pajak loak berkobar secar bersamaan. “Kalau tidak ada unsur kesengajaan tidak mungkin sperti itu kejadiannya,” sambil berurai air mata.
Pemilik enam kios yang terbakar berada di lantai dua bermarga Sitepu, yang menyaksikan sendiri kiosnya hangus dilalap api mengatakan bahwa ini harus diusut tuntas, dalam hal ini yang merupakan wewenang dari Polres Karo untuk menyelidiki hingga menemukan titik terang apakah ada unsur kesengajaan seperti informasi yang berkembang dilokasi kejadian bahwa itu ada unsur kesengajaan, karena adanya dua jerigen berisi sisa BBM yang didengar diungkapkan oleh pemilik kios lain.
“Bukti itu menguatkan dugaan masyarakat Pusat Pasar Kabanjahe memang sengaja dibakar,” tandas Sitepu.
Pedagang loak Ati Br Surbakti mengatakan dianya sangat terkejut dan bersedih kiosnya tempat berjualan terbakar, “ seluruh barang-barang tidak terselamatkan hangus terbakar aku tak tau lagi apa yang harus kulakukan padahal aku berharap jelang akhir tahun ini seluruh kebutuhan anak-anak dan kebutuhan menyambut Tahun Baru 2009 dapat terpenuhi dari hasil penjualan pakaian bekas yang dijual,” katanya singkat.
Anggota DPRD Sumatera Utara Topan Agung Ginting kepada wartawan menyayangkan Pemkab Karo hanya mempunyai 3 mobil pemadam kebakaram dilihat dari jumlah pemukiman dan fasilitas umum maka sulayaknya harus memiliki sedikitnya 10 unit mobil.
Ke depan kiranya dapat diusahakan lewat anggaran APBD pengadaan unit mobil pemadam kebakaran dan ditempatkan pada Kecamatan yang berdekatan satu sama lainnya kata Topan Agung menambahkan.
Sementara itu tokoh pemuda Karo yang juga praktisi hukum Daniel A.Putra Sitepu ketika dikonfirmasi Harian BERSAMA Senin pagi (22/12) di Kabanjahe mengatakan agar Polres Tanah Karo dapat menyelidi apakah yang menjadi penyebab utama dari kebakaran ini.
Lebih lanjut mantan Sekjen DPP Pemuda Merga Silima dan Jogja Center ini menyampaikan bahwa kejelasan sumber penyebab api apakah disengaja atau karena alam. Dengan demikian masrakat tanah Karo tidak bertanya-tanya lagi.
Kapolres Karo AKBP Agus Pranoto melalui Kasat Reskrim AKP Lukmin Siregar kepada wartawan akan mengusut sampai tuntas atas terbakarnya 1088 unit kios di Pusat Pasar Kabanjahe, dua unit jerigen berisi BBM yang ditemukan dari tempat lokasi kejadian sebagi barang bukti untuk diperiksa ke Labfor Poldasu. Untuk sementara kini tengah diperiksa dua orang saksi yang sedang dimintai keterangannya.
“Untuk sementara direncanakan korban keseluruhan korban kebakaran akan ditempung di pajak Singa dan pasar Bunga Ncole jalan Kota Cane Kabanjahe,” ujar kata Kadis Penda Drs. Swingli Sitepu.
BR 58/KAL
Keterangan Foto :
1.Si jago merah masih melahap kios di Pusat Pasar Kabanjahe Senin pagi (22/12).
2.Masyarakat berbondong-bondong menyaksikan kebakaran yang memusnahkan ribuan kios di Pusat Pasar Kabanjahe.
Foto BERSAMA : KALVIN GINTING S.KEP
Kerugian mencapai miliran rupiah
KABANJAHE,BERSAMA
Warga kota Kabanjahe dikejutkan mendengar raungan mobil pemadam kebakaran, Senin (22/12) sekitar 03.00 WIB, rupanya 1088 kios di Pusat Pasar Kabanjahe sudah musnah dimakAn sijago merah.
Kebakaran tersebut diduga ada unsur sabotase karena sumber api secara bersamaan berasal dari beberapa titik api. Dari lokasi kejadian ditemukan barang bukti dua jerigen masing-masing satu berisi sisa-sisa minyak tanah ditemukan di sekitar gerbang jalan Letnan Mumah Purba dan satu lagi desekitar jalan Abdul Kadir berisi bensin.
Dua unit Pemadam Kebakaran milik Pemkab Karo yang diturunkan sekitar pukul 03.00 WIB tak berdaya memadamkan kobaran api. Dari peristiwa kebakaran itu diperkirakan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah dan korban jiwa tidak ada.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah pedagang dilokasi kejadian kebakaran itu mengatakan, terjadinya kebakaran itu sekitar pukul 01.00 Wib, sumber api diduga ada unsur sabotase atau diduga ada unsur kesengajaan.
Hal itu didasarkan atas adanya sejumlah pedagang kain dan tukang jahit yang kebetulan bermalam bekerja lembur untuk menyelesaikan orderan jahitannya sehubungan dibulan ini adalah bulan Natal dan jelang Tahun Baru melihat sejumlah pria bertopeng berjalan memasuki lokasi kios pusat pasar yang terbakar tersebut, dan ada juga tukang jahit melihat seseorang sedang menyulut sesuatu di dalantai dasar lorong kios tukang jahit, dan penjahit tersebut sempat berteriak “ kuadukan kau” katanya berseru.
Mendengar terikannya itu, ibu si penjahit langsug menariknya dan mengatakan “angkati saja barang kita”. Seketika itu juga barang-barang yang ada dikiosnya diselamatkan. Tak lama berselang apipun marak secara bersamaan dengan kios loak yang berada dilantai dua terbuat dari kayu.
Informasi lain, seorang pedagang kain yang kiosnya berada di lantai satu bermarga Purba mengatakan ketika mendapat kabar kebakaran melalui HP bahwa pajak Pusat Pasar terbakar, dia langsung beranjak menuju lokasi kejadian, dia terkejut melihat kobaran api yang marak di lantai dasar dengan lantai dua berkobar secara bersamaan.
karena itu dia juga curiga bahwa kebakaran tersebut diduga ada unsur kesengajaan, karena secara kasat mata api yang berkobar dilantai satu dengan lantai dua pajak loak berkobar secar bersamaan. “Kalau tidak ada unsur kesengajaan tidak mungkin sperti itu kejadiannya,” sambil berurai air mata.
Pemilik enam kios yang terbakar berada di lantai dua bermarga Sitepu, yang menyaksikan sendiri kiosnya hangus dilalap api mengatakan bahwa ini harus diusut tuntas, dalam hal ini yang merupakan wewenang dari Polres Karo untuk menyelidiki hingga menemukan titik terang apakah ada unsur kesengajaan seperti informasi yang berkembang dilokasi kejadian bahwa itu ada unsur kesengajaan, karena adanya dua jerigen berisi sisa BBM yang didengar diungkapkan oleh pemilik kios lain.
“Bukti itu menguatkan dugaan masyarakat Pusat Pasar Kabanjahe memang sengaja dibakar,” tandas Sitepu.
Pedagang loak Ati Br Surbakti mengatakan dianya sangat terkejut dan bersedih kiosnya tempat berjualan terbakar, “ seluruh barang-barang tidak terselamatkan hangus terbakar aku tak tau lagi apa yang harus kulakukan padahal aku berharap jelang akhir tahun ini seluruh kebutuhan anak-anak dan kebutuhan menyambut Tahun Baru 2009 dapat terpenuhi dari hasil penjualan pakaian bekas yang dijual,” katanya singkat.
Anggota DPRD Sumatera Utara Topan Agung Ginting kepada wartawan menyayangkan Pemkab Karo hanya mempunyai 3 mobil pemadam kebakaram dilihat dari jumlah pemukiman dan fasilitas umum maka sulayaknya harus memiliki sedikitnya 10 unit mobil.
Ke depan kiranya dapat diusahakan lewat anggaran APBD pengadaan unit mobil pemadam kebakaran dan ditempatkan pada Kecamatan yang berdekatan satu sama lainnya kata Topan Agung menambahkan.
Sementara itu tokoh pemuda Karo yang juga praktisi hukum Daniel A.Putra Sitepu ketika dikonfirmasi Harian BERSAMA Senin pagi (22/12) di Kabanjahe mengatakan agar Polres Tanah Karo dapat menyelidi apakah yang menjadi penyebab utama dari kebakaran ini.
Lebih lanjut mantan Sekjen DPP Pemuda Merga Silima dan Jogja Center ini menyampaikan bahwa kejelasan sumber penyebab api apakah disengaja atau karena alam. Dengan demikian masrakat tanah Karo tidak bertanya-tanya lagi.
Kapolres Karo AKBP Agus Pranoto melalui Kasat Reskrim AKP Lukmin Siregar kepada wartawan akan mengusut sampai tuntas atas terbakarnya 1088 unit kios di Pusat Pasar Kabanjahe, dua unit jerigen berisi BBM yang ditemukan dari tempat lokasi kejadian sebagi barang bukti untuk diperiksa ke Labfor Poldasu. Untuk sementara kini tengah diperiksa dua orang saksi yang sedang dimintai keterangannya.
“Untuk sementara direncanakan korban keseluruhan korban kebakaran akan ditempung di pajak Singa dan pasar Bunga Ncole jalan Kota Cane Kabanjahe,” ujar kata Kadis Penda Drs. Swingli Sitepu.
BR 58/KAL
Keterangan Foto :
1.Si jago merah masih melahap kios di Pusat Pasar Kabanjahe Senin pagi (22/12).
2.Masyarakat berbondong-bondong menyaksikan kebakaran yang memusnahkan ribuan kios di Pusat Pasar Kabanjahe.
Foto BERSAMA : KALVIN GINTING S.KEP